Notification

×

Iklan


 

Iklan


 

Buntut Dari Unjuk Rasa Mahasiswa Cipayung Plus Walikota Medan Berujung 4 Ketua Mahasiswa di OTT

Selasa, 13 Agustus 2024 | 9:54 AM WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-13T16:55:19Z
Medan, Bun's
Selasa, 13 Agustus 2024


Diduga berawal dari aksi unjuk rasa
Kasus OTT ini terjadi Rabu 04 Agustus 2024 setelah sebelumnya sejumlah mahasiswa melakukan aksi demo (unjuk rasa) Selasa 30 Juli 2024 terkait kebijakan Walikota Medan, Bobby Nasution.


Di antaranya para mahasiswa mengkritik sejumlah proyek-proyek di pemerintahan Walikota Medan Mangkrak, Bobby Afif Nasution.

Saat mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di Simpang 4, Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, koordinator aksi, dalam orasinya menuding kepemimpinan Bobby gagal.



“Bilang sama dia kalo nggak pande pimpin Kota Medan, nggak usah memimpin, paham,” teriak Koordinator aksi.



Mereka menyebut kinerja Walikota dan wakil Walikota Medan belum sesuai harapan masyarakat


Baik dalam sektor pendidikan, tingginya angka Putus Sekolah di Kota Medan. Di 34 Kabupaten / Kota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan Menempati Peringkat Posisi Pertama. Putus Sekolah di Kota Medan terjadi setiap tahunnya pada tingkat SD dan SMP dimulai dari Tahun 2021 hingga Tahun 2024, sebut Koordinator Aksi. 

Bahkan ada beberapa kebijakan Boby Afif Nasution Walikota Medan yang di soroti Mahasiswa dalam aksi unjuk rasa ini.

Antara lain :
1. Masalah lampu pocong menggelontorkan anggaran Rp. 26 Miliar yang di duga gagal, 
2. Pembangunan Stadion Teladan menggelontorkan anggaran Rp. 404,19 miliar
3. Revitalisasi Lapangan Merdeka Menggelontorka Anggaran Rp. 593,7 miliar
4. Mahasiswa juga mengatakan, Bobby Afif Nasution gagal mengatasi dan menanggulangi banjir di Kota Medan 
5. Kebijakan Parkir di Kota Medan
6. Matinya 5 Harimau di Medan Zoo
7. Masih maraknya peredaran Narkoba dan Begal di Kota Medan.

Mahasiswa Cipayung Plus Tergabung dari Tujuh organisasi BEM kemahasiswaan yakni : 
1. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) 
2. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 
3. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 
4. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) 
5. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) 
6. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) 
7. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) 

Gerakan ini bertujuan untuk menghadapi situasi sosial yang menyimpang dari asas keadilan dalam sistem kenegaraan. 

Kasus OTT 4 ketua organisasi mahasiswa dengan sangkaan atas pemerasan terhadap pejabat dengan barang bukti uang Rp. 40 juta membuat rakyat bingung. Entah siapa pejabat yang diperas dan jika terjadi OTT yang memberi dan menerima ditahan.


Seperti ramai diberitakan, ketua organisasi mahasiswa di Medan karena dugaan kasus pemerasan. 

Berdasarkan Informasi yang dihimpun, ada sekitar empat orang yang ditangkap. Mereka diduga ditangkap karena terlibat pemerasan.


Kapolrestabes Medan Kombes Teddy Jhon Sahala Marbun tidak membantah hal tersebut. Namun, dia tidak merinci kasus itu karena akan dirilis besok 

"Besok ya dirilis," kata Teddy saat di komfirmasi Rabu (07 Agustus 2024)

Sedangkan Kasi Humas Polrestabes Medan Iptu Nizar Nasution juga menyampaikan bahwa kasus itu akan di rilis besok.

Dia mengaku belum menerima data terkait kasus tersebut dari Reskim. 

"Besok saja, besok dirilis. Belum tahu saya, belum konfirmasi sama Reskrim, nanti saya konfirmasi dulu ya," ujarnya. 

Namun, Hingga saat ini kasus tersebut tak kunjung dirilis oleh Polrestabes Medan. 

Wartawan telah berulangkali melakukan upaya konfirmasi kepada Kapolrestabes Medan, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba dan Kasi Humas Polrestabes Medan terkait kelanjutan kasus itu. 

Namun, tidak ada respons yang diberikan hingga saat ini. 

Sedangkan Kapoldasu Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto menyebut para mahasiswa itu telah bebas. 

"Sudah keluar, sudah aman, sudah di luar itu," katanya kepada wartawan, Senin (12 Agustus 2024)

Editor : {M. Dalimunthe, ST / tim}
×
Berita Terbaru Update